Lewat Bank Sampah Guru Honorer di Malang Kejar Mimpi Raih Gelar Magister
- 05 Agustus 2018
- BERITA
Liputan6.com, Malang - Sampah ibarat dua sisi mata uang. Jika tak ditangani dengan baik pastinya menimbulkan masalah. Di sisi lain, bisa menjadi berkah kalau dikelola dan dimanfaatkan dengan tepat. Bank sampah adalah salah satu sisi pemanfaatan itu. Sulaiman Sulang, staf hubungan masyarakat (humas) SMK Negeri 6 Kota Malang, Jawa Timur, turut menikmati manfaat itu. Ia mengumpulkan sampah plastik dan kertas di lingkungan sekolah maupun di rumahnya. Disetor ke bank sampah yang dikelola oleh pihak sekolah. "Uang hasil tabungan sampah itu yang bisa untuk daftar dan membiayai kuliah di pascasarjana," ucap Sulaiman di Malang, Jumat, 3 Agustus 2018.
Ia lulusan jurusan Sasta Inggris sebuah perguruan tinggi di Malang. Jadi guru tidak tetap yang sempat mengajar Bahasa Inggris pada 2011. Saat SMKN 6 menerima guru hasil seleksi pegawai negeri 2014, ia harus berhenti mengajar.
Ia diperbantukan di bidang humas serta wawasan lingkungan untuk siswa dengan gaji sebesar Rp 1,5 juta. Duit yang sekadar cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Saat sekolah mendirikan bank sampah pada 2016, ia dipercaya sebagai salah satu penanggung jawabnya. "Saat itu ya hanya membantu mengurus bank sampah dan membimbing siswa tentang lingkungan yang bersih," ujar pria kelahiran Flores, Nusa Tenggara Timur ini. Satu tahun kemudian, ia mulai aktif sebagai nasabah bank sampah. Mencari sampah kertas dan botol plastik di lingkungan sekolah dan rumahnya. Disetor sebagai tabungan ke bank sampah sekolah. Hasilnya, duit paling sedikit Rp 1,2 juta tiap bulan ada di tabungannya. "Uang yang terkumpul itu saya pakai daftar kuliah tahun ini, sudah lebih dari cukup untuk bayar SPP," tutur Sulaiman yang mengambil magister Ilmu Administrasi Publik di sebuah perguruan tinggi swasta di Malang.
SUMBER : https://www.liputan6.com/regional/read/3609473/lewat-bank-sampah-guru-honorer-di-malang-kejar-mimpi-raih-gelar-magister.